Sport

Pages

Kamis, 23 Januari 2020

2 Kali Bawa Persik Kediri Juara, Rudy Voller Taken Kontrak dengan PSCS Cilacap


Siapa yang tak kenal dengan punggawa yang satu ini Rudy Voller Towoliu. Talenta muda dari Indonesia timur 2 kali merasakan berada dipuncak podium bersama Persik Kediri ketika meraih gelar juara Liga 3 2018 dan Liga 2 Indonesia 2019.

Pria kelahiran tanah Ternate itu pada musim ini nampaknya harus hijrah ke selatan pulau jawa tepatnya Kota Cilacap.


Melalui akun official PSCS Cilacap secara resmi mengumumkan kerjasamanya masuk dalam skuat PSCS Cilacap musim 2020. Rabu (22/01/20). Ia menjadi pemain ke 9 yang menghuni skuat inti tim berjuluk hiu selatan. Head Coach Jaya Hartono melihat potensi kuat pada diri seorang Rudy sehingga memutuskan mengambil langkah cepat untuk meminang.



Dalam pantauan dari awal latihan, nampaknya ia akan menghuni posisi sebagai seorang winger. Perlu berjuang lebih keras untuk latihan menendang bola, melihat tipikal coach JH yang suka memainkan bola crossing agar bisa mencetak gol ke gawang lawan.


Pada akun instagram pribadinya @rudyvoller15 ia menuliskan harapan dan doa untuk tahun 2020 dengan background hitam bertuliskan teks warna biru. Dirinya berharap semoga di tim barunya ini yaitu PSCS akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Jika melihat karir Rudy sebelumnya, ia juga sempat menghuni klub rival PSCS yaitu Persibas Banyumas. 1 musim singkat sebelum ia hijrah ke Persik Kediri di tahun 2018 hingga juara.

Photo by: Official Persik Kediri, @akupscs

Selasa, 21 Januari 2020

Super 7, Ini Dia Daftar Pemain PSCS yang Tetap STAY!




Meski kabar bergulirnya laga sepak bola kasta kedua Indonesia masih belum jelas, nampak beberapa klub sudah memulai latihan perdananya. Tepat 2 hari lalu, tim PSCS Cilacap sebagai salah satu kontestan Liga 2 Indonesia juga sudah mempersiapkan diri menggelar latihan di Stadion Wijayakusuma Cilacap.

Dihari latihan perdana tersebut, Senin (20/01/20) Squad PSCS dipimpin langsung oleh Head Coach Jaya Hartono dibantu asisten pelatih M. Yahya dan pelatih kiper Indra Jaya. Coach JH panggilan akrabnya tersebut kembali menahkodai tim hiu selatan setelah hijrah 1 musim di Perserang Serang.


Lantas muncullah pertanyaan publik siapakah pemain yang masih dipertahankan oleh Coach Jaya dan manajemen? Ya! 2 hari sebelum menjalani latihan, secara resmi official PSCS mengumumkan 7 nama pemain lama yang memilih stay. 4 diantaranya adalah legend PSCS Cilacap serta 3 pemain musim 2019 yang diperpanjang kontranya.

Berikut nama-nama pemain yang tetap stay untuk kompetisi musim 2020 yaitu Saiful Bahri, M. Arifin, Arief Tuminz, Arbeta Rockyawan, M. Ridho, Chairul Rifan dan M. Kasim Botan. Selain nama nama diatas, ramai pula diperbincangkan oleh bola mania Laskar Nusakambangan yakni bergabungnya kembali pemain eks liga 3. Beberapa pemain sempat terlihat di latihan perdana yang diantaranya adalah Imam Witoyo, M. Ihsan, Ilham Zusril dan Ricky Ariansyah.

Kendati demikian mereka sementara waktu ini masih berstatus trial, menunggu kecocokan dengan tim serta kepastian kotrak dengan manajemen.

Kamis, 16 Januari 2020

Song Pride Pertama Mahmoud Eid, Gelandang Baru Persebaya Merinding!


Mahmoud Eid berfoto bersama Jojo Bonek

Sepekan sebelum laga Forever Game berlangsung, official akun Persebaya secara resmi mengumumkan beberapa pemain barunya. keduanya adalah Patrich Wanggai dan Mahmoud Eid. Secara sekejap keduanya ramai dibincangkan karena kualitas yang dianggap mumpuni.

Meskipun demikian Mahmud belum dapat tampil, dirinya masih butuh adaptasi dengan cuaca Surabaya. Ia terlihat menikmati atmosfer yang ada di Gelora Bung Tomo. "Saya sangat merinding ketika anthem Song for Pride, Bonek punya semangat luar biasa. Belum pernah saya punya klub dengan suporter se fanatik ini". Ucap Mahmoed.


Selain paras rupawan, pria asal Palestina itu menyita banyak perhatian. Netizen ramai membandingkan Mahmoud dengan Zlatan Ibrahimovic.
"Saya tidak tahu kenapa bisa dibilang mirip, mungkin karena hidung kami mirip. Tapi saya menerima tersebut sebagai pujian. Jelas Mahmoud dalam interview pada official Persebaya.


Debut Kiper Timnas U-19 Jalani Laga dengan Persebaya Senior


Ernando Ari Sutaryadi pria kelahiran Semarang 17 tahun silam mencuat lewat karirnya dalam skuat Timnas U-19. Ernando juga kini masih aktif dalam tim Persebaya U-20. Laga Persebaya Forever Game kemarin menjadi debut pertamanya dalam line up tim senior Persebaya. Ia dipilih lantaran kiper utama Abdul Rohim masih belum bergabung latihan hingga sekarang.


Ernando dalam bayang-bayng penjagaan Abu Rizal

Sepanjang permainan babak pertama ia bermain apik. Sesekali memegang bola dan menendang lambung kepada rekannya di depan. Hingga peluit babak pertama dibunyikan, gawang Persebaya masih steril dari gol tim tamu Persis Solo.

Di babak kedua pun ia masih diberikan kepercayaan oleh pelatih Aji Santoso. Sesekali ia sujud syukur ketika bajul ijo berhasil membobol tim lawan. Hingga mendekati akhir laga menit 83 Ernando ditarik keluar digantikan oleh Andhika.


mengucap syukur setelah gol bajul ijo di gawang lawan

Catatan manis berhasil ia torehkan pada laga debutnya, semoga bisa menjadi penilaian apik di mata tim pelatih Persebaya.


Rabu, 15 Januari 2020

Rayakan Kemenangan, Bonek Pesta Kembang Api dan Flare

Tim Persebaya berdoa sebelum kick off babak kedua

Setelah lama tak bertemu dengan tim idola, bonek melepas rindu menonton pertandingan Persebaya kontra Persis. Sebanyak 50.000 penonton pun memadati stadion sedari sore hari. Riuh gemuruh kemenangan pecah ketika menjelangnya akhir babak kedua. Bonek kompak berpesta flare dan kembang api memerahkan seisi Gelora Bung Tomo Surabaya.

suasana meriah di GBT


Janji Pelatih Aji Santoso berhasil, memberikan suguhan dan hiburan bagi suporter Persebaya. Tim yang di nahkodainya sukses menang telak 4-0 atas tim tamu Persis Solo dalam laga bertajuk Persebaya Forever Game pada Sabtu (11/1/20).

Meski tak menampilkan pemain unggulannya, Persebaya sukses dengan talenta muda yang bermain apik didepan puluhan ribu pasang mata suporter fanatik.

Sudah lama memang sanksi yang komdis PSSI berikan pada akhir Shopee Liga 1 2019. Yaitu hukuman tanpa penonton baik kandang maupun tandang sehingga berimbas pada kehadiran suporter. Pantas saja respon para suporter sangat antusias, mereka semua rindu pada Persebaya.

GBT Renovasi, Persebaya Jadi Tim Musafir di Liga 1 2020?


Line up Persebaya dalam Laga Forever Game

11 Januari lalu Persebaya menjalani laga persahabatan kontra Persis Solo di Gelora Bung Tomo Persebaya Forever Game. Terbesit kabar bahwa laga tersebut akan menjadi match perdana dan terakhir di tahun 2020.

Isu terebut menjadi perbincangan keras di kalangan suporter Surabaya yaitu bonek mania. Mereka khawatir bahwa nantinya Persebaya akan menjadi tim musafir pada liga 1 Indonesia. Mengingat Gelora Bung Tomo (GBT) ini menjadi salah satu venue penyelenggaraan Piala Dunia U-20 mendatang.

koreo dari suporter di tribun selatan

Renovasi yang akan dilakukan Pemkot Surabaya ini seraya meningkatkan fasilitas GBT agar sesuai dengan standart internasional. Seperti penambahan mini stadion untuk latihan, perbaikan rumput, penambahan lampu, hingga pemasangan single seat tribun penonton. Sempat ada opsi untuk menggunakan Gelora 10 November namun ditolak karena radius parkir kurang dari 100 meter.

Dilansir dari bolasport.com Manajer Persebaya Candra Wahyudi telah mengirim surat kepada Pemkot Surabaya agar diagendakan audiensi dengan ibu walikota Tri Rismaharini. Dengan menyampaikan point utama agar Persebaya diizinkan bermain dikotanya sendiri.

Ada Apa pada Dada Wasit Pertandingan Persebaya Forever Game Kemarin?


wasit Tabrani (tengah) sedang berdialog dengan Rendi Irwan 12

Pertandingan memang sudah usai. Laga persahabatan Persebaya Forever Game kemarin (11/01/20) masih meninggalkan tanda tanya bagi para bonek mania.

Hal itu belum pernah terlihat pada pertandingan sebelumnya. Suatu perangkat kecil yang dipakai oleh wasit pada dadanya jadi ramai diperbincangkan.

Setelah dikonfirmasi, itu adalah action camera yang sengaja dipasang. Jelas Nanang Prayitno Media Officer Persebaya.

Ia menjelaskan bahwa, timnya ingin memberikan suguhan video dari sudut pandang yang lain, sang pengadil lapangan.

"Ini hanya untuk hiburan saja. Ide dari teman-teman panpel"

Mungkin Refree Cam ini juga bisa jadi solusi pengganti VAR pada liga 1 apabila PSSI belum siap. Yang pasti rekaman pertandingan ini bisa membantu match komisioner untuk mencari sebuah kebenaran.


Bola Sepak - Tak hanya kaki yang bergerak, tangan juga sering ikut bertindak



Dunia olahraga negara +62 sepertinya begitu, Bar-Bar sebutan jaman sekarangnya. Baku hantam, ya jelas tradisi kami!

Lihat saja beberapa laga derby yang terjadi pada liga Indonesia. Bukan hanya satu tapi banyak kasus yang berawal dari perseteruan antar pemain pada lapangan hijau. Terlebih lagi dengan kepemimpinan wasit yang kadang berat sebelah. Ya, orang biasa sebutnya wasit mafia.

Berawal dari situ percikan api-api kecil yang menyulut emosi para supporter. Terlebih lagi apabila kedua klub kesebelasan merupakan rival. Panas ya jelas pasti, semua ingin timnya menang dalam kondisi apapun.

Beda laga lain suasana memang. Meski tradisi masih tetap ada namun tingkat emosi masih sedikit terjaga. Laga persahabatan Persebaya Forever Game melawan Persis Solo kemarin berjalan lancar dan seru. Keduanya saling adu serang dan kuat-kuatan menjaga pertahanan.

Dibalik kemeriahan di dalam stadion, terjepret moment usil permainan tangan dari kedua kesebelasan.

Tri Handoko mempertahankan bola dari Ricky Kambuaya

Pertama, pemain dengan jersey merah Persis Solo nampaknya menarik jersey lawan sambil menggiring bola. Biasa memang, tidak nampak ada yang sobek sehingga match tetap berlanjut.

Muhammad Hidayat berduel dengan M Isa

Lanjut moment kedua, It is SmackDown! Kalau lihat dilapangan langsung akan terlihat jelas. Pemain Persebaya satu ini sedang membanting pemain Persis dipinggir lapangan ketika sedang perebutan bola. Tapi nampaknya ia woles saja raut mukanya masih tertawa seperti merasa lapangan itu kasur kali ya.

Coba kalau itu terjadi pada liga sesungguhnya, wah sudah baku hantam mungkin. Woles aja ya ini hanya friendly match.

Pertandingan pun akhirnya dimenangkan oleh tim tuan rumah dengan skor 4-0. Terima kasih bonek bonita, Pasoepati dan Surakartans. Seduluraan selawase.

Kamis, 02 Januari 2020

Zaha Hadid Rancang Stadium untuk FIFA World Cup Qatar

Zaha Hadid Rancang Stadium untuk FIFA World Cup Qatar

Penyelenggaran kompetisi sepak bola terbesar di dunia sudah di depan mata. Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022 dengan serius mempersiapkan segala urusan perhelatan akbar tersebut. Salah satunya adalah Stadion Al Janoub ini. Buah karya arsitek terkenal Zaha Hadid yang sudah rampung proses pembuatannya.

Zaha Hadid Rancang Stadium untuk FIFA World Cup Qatar

fotografer: Hufton + Crow, Luke Hayes

Zaha Hadid Rancang Stadium untuk FIFA World Cup Qatar

Al Janoub sejatinya merupakan home base dari klub kesebelasan Al Wakrah FC di liga nasional Qatar. Stadion sepak bola ini mempunyai kapasitas maksimal 40.000 tempat duduk serta dapat dibongkar pasang hingga menjadi 20.000 kursi saja.

Zaha Hadid Rancang Stadium untuk FIFA World Cup Qatar

Untuk bentuk desain dari stadion ini mengadopsi dari perahu tradisional asal pesisir Al Wakrah. Fasad bangunan berbentuk badan perahu yang terbalik. Penutup stadion berupa layar yang mengembang dengan sistem buka tutup sesuai keadaan iklim dan cuaca. Serta susunan kursi pun tak kalah cantik dengan warna biru yang menggambarkan ganasnya gelombang lautan samudera.

Zaha Hadid Rancang Stadium untuk FIFA World Cup Qatar

Stadion canggih ini memiliki atap lipat geometri berwana putih yang dapat diopersikan secara digital. Tak hanya itu, tempat duduk penonton juga memiliki pendingin khusus agar tetap nyaman apabila digunakan pada saat musim panas.

Zaha Hadid Rancang Stadium untuk FIFA World Cup Qatar

Diresmikan pada 16 Mei yang lalu, Al Janoub untuk pertama kalinya digunakan pada Final Amir Cup 2019. Bersamaan dengan itu dikenalkan pula kepada penonton bahwa secara resmi akan menjadi salah satu dari delapan venue untuk FIFA World Cup 2022.

Zaha Hadid Rancang Stadium untuk FIFA World Cup Qatar

Rabu, 01 Januari 2020

Fakta Menarik Shin Tae-Yong, Pelatih Baru Timnas Indonesia


Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri), bersama pelatih timnas baru Indonesia, Shin Tae-Yong

Siapakah Shin Tae-Yong itu?


Shin Tae-Yong adalah pria berkebangsaan Korea Selatan kelahiran 1970 tahun silam. Akhir-akhir ini memang sedang ramai diperbincangkan di tanah air. Tepat pada 28 Desember lalu ia diumumkan oleh PSSI menjadi pelatih baru Timnas Indonesia di Stadion Pekansari, Cibinong, Bogor.

Ia telah sepakat dan menandatangani kontrak untuk menanani timnas selama 3 tahun. Dimana ia akan memimpin Skuat Garuda dalam perhelatan Kualifikasi Piala Dunia 2022. 

Kiprah kepelatihannya bisa dibilang cukup baik, pasalnya ia berhasil membawa Korsel melaju ke Piala Dunia 2018 bahkan menaklukan Jerman pada fase grup.

Keputusan PSSI memiih Shin Tae-Yong karena dianggap dapat mampu dan bekerja keras demi kemajuan prestasi timnas sepak bola Indonesia. Yang pasti bukan asal pilih, jelas sudah nama besarnya masuk dalam jajaran elit pelatih di Asia.

Pelatih 50 tahun itu pun diberi target pertama adalah membawa timnas Indonesia juara dalam ajang Piala AFF 2020, Jelas Iwan Bule. Mampukah ia membawa angin segar untuk Indonesia? Mari kita lihat prosesnya nanti.

Daftar Pemain yang dipanggil TC Timnas Oleh Shin Tae Yong!

Shin Tae Yong - Kepala Pelatih Timnas Kabar yang selalu ditunggu-tunggu oleh penikmat sepakbola tanah air akhirnya muncul. 22 Juli 2020 kema...